Kamis, 18 September 2014



1.      Perbedaan Survei Dan Surveilans
Perbedaan survey dengan surveilans adalah surveilans dilakukan secara terus-menerus sedangkan survey hanya pada saat tertentu. Data hasil survey digunakan untuk mengetahui prevalens suatu penyakit sedangkan pada data hasil survailans digunakan untuk mengambil keputusan atau tindakan yang tepat.
2.      Surveilans Epidemiologi
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan yang terus menerus berupa pengumpulan data, analisis dan interpretasi data kesehatan yang digunakan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi aktivitas kesehatan,  dan kemudian diseminasi sehingga langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan. (WHO) 
Tujuan surveilans : 
Memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
Tujuan khusus surveilans:
·         Surveilans adalah  penting bagi praktisi epidemiologi  karena digunakan untuk :
·         Menemukan kasus kluster atau isolasi
·         Menilai kejadian kasus kesehatan sekaligus trennya
·         Mengukur factor kausal penyakit
·         Memonitor keefektifan dan mengevaluasi program pencegahan, strategi intervensi dan perubahan kebijakan kesehatan
·         Perencanaan dan menyediakan pelayanan kesehatan.
Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis: (1) Surveilans pasif; (2) Surveilans aktif. Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Kelebihan surveilans pasif, relatif murah dan mudah untuk dilakukan. Kekurangan surveilans pasif adalah kurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan penyakit. Data yang dihasilkan cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan formal.Selainitu,tingkat pelaporan dan kelengkapan laporan biasanya rendah, karena waktu petugas terbagi dengan tanggungjawab utama memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan masing-masing.
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk kunjungan berkala kelapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus indeks.  Kelebihan surveilans aktif, lebih akurat daripada surveilans pasif, sebab dilakukan oleh petugas  yang memang dipekerjakan untuk menjalankan tanggungjawab itu. Selain itu, surveilans aktif dapat mengidentifikasi outbreak lokal. Kelemahan surveilans aktif, lebih mahal dan lebih sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasif.
3.      Penyelidikan Epidemiologi
Dalam epidemiologi kita mengenal istilah Penyelidikan Epidemiologi (Epidemiology Investigation) yaitu penyelidikan atau survei yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh. Yang diselidiki dalam epidemiology investigation adalah mengenai apakah tempat yang terkena KLB tersebut merupakan endemik atau epidemik penyakit, merupakan penyakit infeksi atau penyakit kronis, dan kondisi kesehatan lainnya.
Tujuan diadakan penyelidikan epidemiologi adalah untuk :
1. Mendapatkan gambaran masalah yang sesungguhnya
2. Mendapat gambaran klinis tentang suatu penyakit
3. Mendapat gambaran mengenai kasus menurut variabel epidemiologi
4. Mendapat informasi tentang faktor resiko (lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi
Dengan mengetahui tujuan tersebut diharapkan seorang epidemilogist dapat mengambil tindakan untuk pencegahan maupun penanggulangan penyakit.
Kegiatan yang dilakukan dalam penyelidikan epidemiologi meliputi :
1. Investigate : mencari informasi dengan cara wawancara, ataupun menyelidiki ke daerah yang terkena wabah
2. Collecting : mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan kejadian wabah
3. Analyze : menganalisis informasi yang telah didapat
4. Conclusion : menyimpulkan informasi


4.      Penyelidikan Wabah
Penyelidikan wabah/Penyelidikan Epidemiologi/ Investigasi Outbreak adalah suatu penyelidikan yang dilakukan pada saat terjadi outbreak, dengan alasan  mencegah bertambahnya kasus dari outbreak sekarang; Mencegah outbreak di masa mendatang, dengan cara memperbaiki program kesehatan, sistem surveilans, dan sistem kesehatan; Menerapkan sistem surveilans (investigasi outbreak merupakan bagian dari sistem surveilans); Mempelajari penyakit baru; Mempelajari aspek baru dari penyakit lama; Memberi keyakinan kepada publik bahwa telah diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi outbreak, agar tidak terjadi situasi panik;  Minimalisasi disrupsi ekonomi dan sosial akibat outbreak; Mengajarkan apa dan bagaimana epidemiologi (karena sesungguhnya investigasi outbreak merupakan “prototipe” epidemiologi, mencakup epidemiologi deskriptif, epidemiologi analitik, dan penerapan hasil studi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit).
Tujuan :
1.      Mengetahui penyebab outbreak
2.      Menanggulangi  outbreak sekarang dan mencegah outbreak di masa mendatang
Tujuan khusus investigasi outbreak adalah mengidentifikasi:
·       Agen kausa outbreak;
·       Cara transmisi;
·       Sumber outbreak;
·       Carrier;
·       Populasi berisiko;
·       Paparan yang menyebabkan penyakit (faktor risiko).
Langkah Investigasi Outbreak
1.      Persiapan
2.      Penetapan terjadinya wabah
3.      Verifikasi diagnosis
4.      Membangun definisi kasus
5.      Menemukan kasus secara sistematis dan merekam informasi
6.      Melakukan epidemiologi deskriptif
7.      Membangun hipotesis
8.      Mengevaluasi hipotesis
9.      Jika dibutuhkan, mempertimbangkan kembali, menyaring dan mengevaluasi kembali hipotesis
10.  Membandingkan dan mengukur dengan studi laboratorium atau lingkungan
11.  Implementasi control dan pengukuran pencegahan
12.  Inisiasi atau mempertahankan surveilans
13.  Mengkomunikasikan hasil penemuan

Bonita R, Beaglehole,R, Kjellstrom,K. Basic Epidemiologi.2nd ed.World Health Organization Press. 2006,
Herijulianti,E dkk.  Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta:EGC. 2002
Murti, B. Investigasi Outbreak.  http://fk.uns.ac.id/static/materi/Investigasi_Outbreak_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
Murti, B. Surveilans Kesehatan Masyarakat. http://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_Kesehatan_Masyarakat_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf